Cara Berpikir Rancu di Kurikulum Baru

Cara Berpikir Rancu di Kurikulum Baru
Mohammad Abduhzen. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN
PEMERINTAH yakin dengan mengubah kurikulum mampu mengubah generasi bangsa. Makanya, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ngotot kurikulum 2013 tetap akan diterapkan.

Kurikulum anyar ini disebut-sebut menggunakan model tematik integratif, sebagai pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Bagaimana Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) melihat kurikulum 2013? Apa pula tanggapannya tentang 52 jam pelajaran untuk menggembleng guru-guru pengajar tematik integratif?

Berikut petikan wawancara wartawan JPNN, M Fathra Nazrul Islam dengan Ketua Departemen Litbang PGRI, Mohammad Abduhzen, yang juga Direktur Eksekutif Institute for Education Reform (IER) Universitas Paramadina, di Jakarta, Kamis (17/1).

PEMERINTAH yakin dengan mengubah kurikulum mampu mengubah generasi bangsa. Makanya, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ngotot kurikulum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News