Citibank dan Praktik Premanisme Eksklusif

Oleh : Rhenald Kasali

Citibank dan Praktik Premanisme Eksklusif
Citibank dan Praktik Premanisme Eksklusif
Korporasi yang terlibat bisa saja berkelit mereka bukan karyawan tetap, melainkan tenaga outsourcing. Tetapi, itu tidak cukup menghibur kemarahan publik karena outsourcing tidak ada dengan sendirinya.

Outsourcing adalah sebuah pilihan, diambil secara sadar. Apalagi, korban tewas di halaman korporasi yang seharusnya memberikan pelayanan dan perlindungan kepada nasabahnya. Sedangkan kejahatan orang dalam juga bukan hal baru. Semua terjadi karena ada atasan yang lalai dan sistem yang tidak bekerja.

Strong Brand

Kejadian di atas merupakan ujian bagi konsep brand equity yang dikenal luas para eksekutif bisnis. Menurut konsep itu, brand yang kuat menimbulkan kepercayaan,  membuat nasabah bersedia membayar lebih, dan kalau melakukan kesalahan, konsumen cenderung ’’memaafkannya’’.

DUA peristiwa besar memorak-porandakan Citibank. Nasabah kartu kreditnya tewas di tangan debt collector dan seorang karyawannya diduga ’’menilap’’

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News