Curiga Ada Calo Tank Leopard

Curiga Ada Calo Tank Leopard
Tank Leopard. Foto: www.freerepublic.com
Paradigma TNI kita selama ini bukan paradigma membeli produk baru. Dia ketika ada yang nawari, kemudian membeli. Meskipun, itu barang bekas. Untuk (kepentingan) negara beli barang bekas, paradigma ini harus ditinggalkan. Selama ini mereka punya paradigma membeli barang bekas. Misal dulu kapal bekas Jerman, F-16 bekas, Sukhoi tidak bekas, Saya heran juga, mengapa berpikirnya mereka itu berpikir membeli sesuatu yang bekas.


Juga karena spesifikasi tak cocok untuk kita?

Berikutnya lagi yang dibeli itu relevan untuk pertahanan kita? Cocoknya hidup digerakkan digunakan di negara kita? Iya kan? Siap nggak? Misal kayak Leopard. Menurut ahli Leopard itu beratnya mencapai 65 ton, bensin sekian ton, lebarnya empat meter. Kemudian kalau dari sini pindah dari pulau ke pulau yang lain, ini juga problem pakai angkut apa?  Belum ada kapal kita atau pesawat kita yang bisa angkut. Begitu kan? Itu nanti tempatnya dimana, di luar Jawa apa di Jawa? Di luar Jawa dimana tempatnya apa sudah tersedia? Kalau di Jawa, menghadapi siapa di Jawa? Jangan-jangan menghadapi mahasiswa ketika demo? Begitu kan? Jangan asal beli, jangan asal ada tawaran kemudian langsung beli. Jangan-jangan di balik ini semua juga ada markus?  Ada makelar-makelar yang meyakinkan kepada AD supaya memeroleh keuntungan besar, Fee untuk pribadinya, fee untuk kelompoknya, fee untuk para jenderal?


Anda mencium bau permainan makelar?

Ya kita tidak tahu. Tapi, pertanyaan-pertanyaan itukan muncul. Nah, semua ini supaya clear maka harus diberikan penjelasan secara rasional. Bukan persepsinya itu yang penting sama dengan Malaysia. Kan ada argumen dari Kepala Staf Angkatan Darat itu, kita juga punya, kita juga harus sama dengan (Malaysia). Bukan itu pikiran kita. Kita tidak sama, kita kita harus lebih tinggi ketimbang Malaysia. Kita negara besar, kenapa pikiran kita hanya sekedar sama dengan Malaysia?. Kita harus lebih  dari Malaysia. Gitu loh. Untuk lebih, jangan beli hal yang sama. Juga jangan beli yang bekas, karena Malaysia beli baru. Nah dialog seperti ini belum terjadi.


Lalu apa solusinya?

Nah oleh karena itu, sebelum ini semua diputus dan ini semua demi kepentingan negara saya yakinlah KSAD itu untuk kepentingan negara. Cuma pikirannya itu perlu diuji oleh DPR yang ikut menentukan. Karena itu, perlu ada forum khusus dengan KSAD untuk menjelaskan ini didampingi atase pertahanan kita yang ada di Belanda, di Inggris, Jerman, Perancis, pulang mereka mendampingi KSAD itu untuk menjelaskan rasional atau tidak, cocok atau tidak, relevan atau tidak untuk pertahanan kita. Disitulah baru kita tentukan kita tolak atau lanjutkan.


Soal pertemuan Komisi I dengan Kemenhan kemarin bagaimana?

TANK Leopard belakangan melejit namanya. Rencana pemerintah membeli 100 unit Tank Leopard bekas dari Belanda, yakni 50 tank tipe 2A4 dan 50 tipe

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News