Data Pasien MERS Kacau, Wakil Menkes Arab Saudi Dipecat

Data Pasien MERS Kacau, Wakil Menkes Arab Saudi Dipecat
Ziad Memish. Foto; AFP

"Kementerian berkomitmen menginformasikan segala hal tentang virus corona terhadap publik," ungkapnya sebagaimana dilansir media kemarin (4/6).

Dia berharap revisi itu bisa membuat masyarakat semakin waspada. Sebab, virus mematikan tersebut tidak selalu membuat korbannya sakit. Gejala awal gangguan pernapasan itu pun mirip flu. Biasanya, penderita tidak menganggap serius flu yang menjadi gejala awal MERS. Itulah yang membuat tim medis terlambat memberikan pertolongan.

Sejauh ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum menyebut MERS sebagai wabah internasional. Tetapi, belakangan jumlah pengidap sindroma pernapasan itu semakin meningkat. Selain di Arab Saudi dan negara sekitarnya, MERS menjangkiti penduduk Asia dan Eropa. Terutama mereka yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi atau negara-negara di Jazirah Arab sekitar dua tahun terakhir.

Saat ini ada sekitar 53 korban MERS yang dirawat intensif di Arab Saudi. Sementara itu, di Uni Emirat Arab (UEA), virus corona menjangkiti sekitar 68 orang.

"Jumlah korban tewas karena MERS mencapai 10 orang," jelas Menteri Kesehatan UEA Abdul Rahman al Owais. Empat di antaranya adalah warga negara asing yang kebetulan di UEA. (AP/AFP/hep/c15/any)

 


DUBAI - Menjelang musim haji, Arab Saudi semakin sibuk memerangi sindroma pernafasan timur tengah alias middle east respiratory syndrome (MERS).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News