Daya Ingat Setya Novanto Lemah, Disuruh Mundur Saja

Daya Ingat Setya Novanto Lemah, Disuruh Mundur Saja
Ketua DPR Setya Novanto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto sering menjawab dengan kata ”tidak” saat ditanya jaksa dan hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta di PN Jakarta Pusat pada Jumat (3/11).

Sikap Setya Novanto itu mendapat sorotan dari sejumlah kalangan. Banyak yang mempertanyakan lemahnya daya ingat Setnov sehingga tidak mampu menjawab pertanyaan hakim dan jaksa.

”Sebaiknya mundur saja (dari kursi ketua DPR, Red) kalau daya ingatnya lemah,” sindir Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman kemarin (4/11).

Sejatinya tidak ada larangan menjawab ”tidak” dalam sidang. Umumnya, cara itu menjadi jurus saksi untuk mematahkan bukti-bukti yang dimiliki jaksa.

Namun, gaya Setnov pada sidang tersebut dianggap terlalu berlebihan. Sebab, dia berkali-kali mengatakan tidak tahu, tidak kenal, dan tidak ingat ketika dicecar pertanyaan oleh hakim serta jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Padahal, mayoritas pertanyaan sangat berkaitan dengan personal Setnov sebagai kepala keluarga dan pengusaha.

Boyamin menyatakan, jurus berkilah itu justru semakin menguatkan indikasi bahwa ketua umum DPP Partai Golkar tersebut terlibat megakorupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Termasuk indikasi bahwa Setnov juga berada di balik kongkalikong perencanaan dan pelaksanaan proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. ”Semakin layak dijerat kembali menjadi tersangka,” ujarnya.

Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan, sebaiknya Setya Novanto mundur saja dari kursi ketua DPR.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News