Dekrit Dicabut, Referendum Konstitusi Lanjut

Konsesi Kunci Mursi kepada Kubu Oposisi

Dekrit Dicabut, Referendum Konstitusi Lanjut
Dekrit Dicabut, Referendum Konstitusi Lanjut
Soal tuntutan yang lain terkait penundaan referendum konstitusi, pemimpin 61 tahun itu punya pandangan lain. Mantan ketua Partai Kemerdekaan dan Keadilan atau FJP (Hizb Al-Hurriya Wal "Adala), partai politik Ikhwanul Muslimin, itu menegaskan bahwa pemerintah akan tetap mengadakan referendum sesuai jadwal pada 15 Desember mendatang.

Terkait pernyataan tersebut, Front Penyelamat Nasional (NSF) yang merupakan gabungan dari berbagai elemen oposisi di Mesir mengaku keberatan. Oleh karena itu, NSF segera menggelar pertemuan darurat. "Kami (oposisi) akan bertemu untuk membahas posisi setelah pengumuman presiden (soal dekrit) ini," tutur Emad Abu Ghazi, sekjen salah satu elemen penting pembentuk NSF.

Menghentikan aksi protes yang sejauh ini sudah menelan sedikitnya tujuh korban jiwa itu merupakan salah satu opsi yang dibahas NSF dalam forum tersebut.

Secara terpisah, Gerakan Pemuda 6 April, salah satu elemen NSF, mereaksi negatif pencabutan dekrit presiden. Menurut mereka, Mursi sedang bermanuver politik. "Ini hanya rekayasa politik untuk membodohi publik," tuding jubir gerakan tersebut.

KAIRO - Aksi demonstrasi besar-besaran tanpa henti di luar Istana al-Ittihadiya atau Istana Heliopolis, timur Kairo, memaksa Presiden Mesir Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News