Demi Mengawal Logistik Pemilu, Polisi di SBB Berjalan Kaki 20 Km

Demi Mengawal Logistik Pemilu, Polisi di SBB Berjalan Kaki 20 Km
Personel Polres SBB saat mengawal logistik pemilu dengan menyeberang sungai dan berjalan 20 kilometer. ANTARA/Winda Herman.

jpnn.com - AMBON - Personel Polres Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, mengawal logistik pemilu dengan berjalan kaki sejauh 20 kilometer (km) dan harus menyeberangi sungai untuk mencapai tempat pemungutan suara di daerah terpencil.

Pengamanan logistik pemilu di daerah terpencil ini memang membutuhkan pengawalan ekstrakeras aparat Polri dan TNI di Kecamatan Elpaputih, Kabupaten SBB.

“Mereka mengawal distribusi puluhan kotak suara dan perlengkapan TPS lainnya di empat desa, yaitu Desa Sumieth Pasinaro, Abio Ahiolo, Watui dan Huku Kecil SBB,” kata Kapolres SBB AKBP Dannie Andreas Dharmawan di Ambon, Maluku, Selasa (12/2).

Pendistribusian logistik pemilu di desa-desa pedalaman tersebut membutuhkan perjuangan yang tidak main-main.

Mereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.

Distribusi puluhan logistik juga menggunakan mobil pikap yang harus berhenti di sungai.

Aparat keamanan dan penyelenggara kemudian berjalan kaki masuk hutan, serta menapak perbukitan sambil memikul logistik sejauh 20 kilometer.

“Mereka dibantu warga dan harus berenang menyeberangi sungai. Tidak hanya keselamatan diri yang dijaga, namun aparat keamanan juga wajib memastikan logistik pemilu aman atau tidak rusak,” ujarnya.

Demi mengawal logistik pemilu, polisi di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, harus berjalan kaki sejauh 20 kilometer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News