Demi Tanah, Ketua Kelompok Tani Santet Warga

Demi Tanah, Ketua Kelompok Tani Santet Warga
Demi Tanah, Ketua Kelompok Tani Santet Warga

Bahkan, warga yang geram dan ketakutan sempat ingin membakar pelaku hidup-hidup. Beruntung, hal ini juga tak sampat terjadi karena puluhan personel Polsek Percut Sei Tuan lekas tiba di lokasi dan mengamankan warga. Beberapa jam berembuk, akhirnya para pengetua kampung meminta agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Apalagi, Sumber Naulae adalah orang lama juga menjabat Ketua Kelompok Tani Selambo.

"Kita selesaikan secara kekeluargaan. Itu lebih baik, lagi pula untuk hal semacam ini tidak perlu harus berakhir ke jalur hukum karena susah pembuktiannya," kata P. Simamora, salah satu pengetua kampung yang berhasil meredam emosi warga. Dari hasil kesepakatan tersebut, akhirnya Sumber Naulae diminta untuk membuat perjanjian di atas materai yang isinya ia taka kana mengulangi perbuatannya.

Selain itu, Sumber Naulae juga dijatuhi adat memberi makan 300 warga sebagai bentuk tolak bala. Kapolsek Percut Sei Tuan AKP. Ronald Sipayung yang ditemui di lokasi mengatakan jika warga meminta agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

"Sudah diselesaikan secara kekeluargaan ya, warga yang meminta. Tapi kita tetap lakukan pengamanan di sekitar lokasi selama proses mediasi," kata mantan Kapolsek Parapat itu.

Tertangkapnya Sumber Nahulae usai menanam benda-benda santet di sebidang tanah di kawasan Jl. Muara, Selambo Toba, Kec. Percut Sei Tuan sangat disayangkan oleh warga sekitar.

Apalagi, selama ini pelaku dikenal warga sebagai salah satu tokoh masyarakat di sekitar lokasi. Dengan wajah pusat pasi pasca dikerumuni ratusan warga, Sumber Nahulae seakan tak bisa lagi berkutik.

Kevokalannya selama ini memimpin para petani saat menggelar unjuk rasa memperebutkan lahan sengketa itu pun seolah sirna. Saat ditemui, pelaku mengaku nekat menyantet agar sebidang tanah yang dulunya ia garap bisa kembali padanya. Pasalnya, di sebidang tanah tersebut kini telah berdiri sebuah rumah petak yang dihuni oleh Oppung Ferdian Sitohang dan keluarganya.
 
"Supaya tanahku balik makanya aku menanam benda-benda itu. Setelah kutanam, orang itu pasti tak betah di situ. Jadi aku bisa menguasai lahan itu lagi," katanya dengan nada menyesal.

Masih menurut pelaku, jika santet tersebut ia peroleh dari rekannya warga Padang Sidempuan. Santet tersebut tak melukai, namun hanya membuat perasaan target jadi tak nyaman. "Tak melukai itu, hanya untuk membuat perasaan tak tenang saja. Aku ambil dari Padang Sidimpuan itu," katanya.

MEDAN- Warga Jl. Muara, Selambo Toba Kec. Percut Sei Tuan, Medan, kemarin heboh setelah warga menangkap basah Sumber Naulae (67), warga Jl. Menteng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News