Demokrat: Tak Ada Motif Politik SBY

Terkait Buka Muktamar Muhammadiyah dari Madinah

Demokrat: Tak Ada Motif Politik SBY
Demokrat: Tak Ada Motif Politik SBY
JAKARTA -- Partai Demokrat berharap warga Muhammadiyah bisa memahami keputusan Presiden SBY yang akan membuka muktamar ormas Islam itu dari Madinah. Ketidakhadiran SBY secara fisik di Jogjakarta yang menjadi lokasi muktamar pada 3 Juli mendatang, menurut Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Max Supocua, tidak memiliki motif politis apa pun.

"Kunjungan Presiden ke Kanada dan Turki tidak bisa terhindari. Jadwalnya memang sudah ada," kata Max kepada Jawa Pos tadi malam (27/6). Saat ini, presiden memang tengah menghadiri KTT G-20 di Toronto, Kanada. Dari sana, SBY langsung melanjutkan perjalanan ke Ankara, Turki.

Max membantah isu yang berkembang seolah-olah kondisi itu mencerminkan hubungan pemerintah dengan Muhammadiyah yang kurang harmonis. Apalagi, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memang sering melayangkan kritik tajam terhadap pemerintahan. "Kawan-kawan di Muhammadiyah tidak perlu berpikir terlalu jauh. Hubungan (pemerintah dengan muhammadiyah, Red) tetap indah. Kritik Pak Din itu bagian yang integral dari kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Max.

Dia menyebut semua organisasi, termasuk ormas, memiliki hak untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang dirasa kurang sejalan dengan pemikiran atau sikap organisasi tersebut. Meski begitu, Max menegaskan, semua organisasi di tanah air, termasuk Muhammadiyah, memiliki hubungan yang sangat erat dengan SBY dan Partai Demokrat. "Terlebih, Pak Din melakukan kritik untuk membangun. Tidak ada kritik untuk menjatuhkan," ujar anggota Komisi I DPR itu.

JAKARTA -- Partai Demokrat berharap warga Muhammadiyah bisa memahami keputusan Presiden SBY yang akan membuka muktamar ormas Islam itu dari Madinah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News