Dengan Bersembunyi Syiah Dapat Bertahan

Dengan Bersembunyi Syiah Dapat Bertahan
Jalaluddin Rahmat. Foto: antaranews.com
Lalu mengapa bisa ada konflik antara Sunni dan Syiah?

Itu kepentingan-kepentingan kelompok lah dan biasanya bukan kepentingan agama, tapi kepentingan duniawi. Dan orang-orang yang perlu dengan kepentingan itu membesar-besarkan dan mencari-cari perbedaan itu. Jangankan dengan Syiah, dalam Sunni sendiri pun seperti NU dan Muhammadiyah saja kalau kita besarkan perbedaan ya ketemu juga, perbedaan qunut dan tidak qunut, tahlil dan tidak tahlil.

Dari sejarahnya, Syiah sendiri sejak kapan berkembang di indonesia?

Syiah itu sudah ada sejak penyebar Islam pertama masuk ke Indonesia. Terutama dibawa oleh orang-orang Arab yang datang dari Hadramaut (Yaman), Islam yang mereka bawa adalah Syiah. Penyebarannya, pusat yang paling besar itu Bandung, Jakarta, Makassar dan Palembang juga. Sejak awal masuk Syiah sudah ditolak, tapi untuk penyerangan yang terbesar sampai sekarang, ya di Sampang itu.

Seberapa besar jumlah penganut aliran Islam Syiah di Indonesia?

Ada 3 perhitungan. Yang pertama perhitungan minimal yang dilakukan oleh lembaga negara. Mereka melakukan penelitian dan hanya ada 500 ribu orang di seluruh Indonesia, jadi minoritas terkecil. Dalam perkiraan yang lain, Syiah di Indonesia 3 sampai 5 juta orang. Perkiraan saya sendiri sekitar 2,5 juta orang di seluruh Indonesia.

TUMBUH di lingkungan keluarga Nahdiyyin, tak ada yang menyangka bahwa pakar komunikasi dari Universitas Padjajaran Bandung, Jalaluddin Rahmat akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News