Deradikalisasi Islam, Terbitkan Tafsir Alquran Baru
Kamis, 29 Juli 2010 – 05:51 WIB
Nasaruddin mengatakan, potensi itu ada karena sedikitnya kosa kata dalam Bahasa Indonesia yang bisa mewakil terjemahan AL-Quran yang sebenarnya memiliki makna luas. "Misalnya, kata "cinta" dalam Bahasa Indonesia hanya satu, padahal dalam Al-Quran ada empat belas kata yang menyatakan "cinta" dalam berbagai tingkatan. Betapa luar biasanya Al-Quran," tuturnya.
Baca Juga:
Salah satu ayat Al-Quran yang dicontohkan Nasaruddin adalah Surat Al-Baqarah ayat 191 yang menyebutkan "Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka ...". Menurut dia, ayat tersebut berpotensi disalahpahami oleh sebagian umat muslim. Karena itu, dalam terjemahan Al-Quran versi baru pemerintah menyusun kata yang lebih moderat namun memiliki makna yang sama. "Selain dengan meluncurkan terjemahan dan tafsir Al-Quran versi baru, Kemenag juga melakukan upaya deradikalisasi lain, yaitu pembinaan pengurus masjid oleh 95 ribu penyuluh agama hingga ke pedesaan," pungkas dia. (zul)
JAKARTA --Pemerintah menerbitkan tafsir dan terjemahan Alquran versi baru. Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan, terjemahan dan tafsir Al-Quran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan, Toyota Eco Youth Kembali Digelar
- Hadiri Halalbihalal PW Prika, Menaker Ida Apresiasi Dedikasi Para Pensiunan Kemnaker
- Di Halmahera Timur, BSKDN Kemendagri Beberkan Strategi Jaga Keberlanjutan Inovasi
- UNHCR Perkuat Kemitraan Filantropi Islam, Pastikan Menjangkau Para Pengungsi
- Punya Asuransi Tidak Pernah Klaim, Apakah Rugi? Aidil Menjawab Begini
- Qatar National Library Mengundang 4 Pimpinan Forum TBM DKI, Tampilkan Kegiatan Literasi