Desak SKB jadi UU
Jumat, 04 Maret 2011 – 09:51 WIB
“Ada yang oleh Kesbangpol sudah dianggarkan, tapi malah dicoret oleh Bappeda karena lebih mementingkan pembangunan infrastruktur. Padahal, kalau kehidupan umat beragama tidak rukun, justru tidak bisa melaksanakan pembangunan lainnya,” bebernya.
Dalam pertemuan setengah hari yang dihadiri pula Direktur Ketahanan, Seni Budaya dan Kemasyarakatan Ditjen Kesbangpol Linmas Kemendagri, Budi Prasetyo SH dicapai sejumlah kesimpulan. “Salah satunya, kita dari Sumsel mengusulkan perlunya peningkatan status SKB tiga menteri menjadi sebuah UU,” ucap Ikhwanuddin.
Di Indonesia, Sumsel menjadi provinsi pertama yang kepala daerahnya mengeluarkan keputusan pelarangan Ahmadiyah. Diakui Ikhwanuddin, saat ini sejumlah daerah melirik dan mengacu ke Sumsel dalam upaya bersikap tegas terhadap keberadaan Ahmadiyah di daerah mereka masing-masing. “Soal Ahmadiyah ini kita sudah final, itu dilarang di Sumsel. Alhamdulillah mereka mengerti dan mematuhi itu,” tegasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel H Yusri Efendi Ibrahim SH MM yang membuka rakor itu mengatakan, perlu dicermati beberapa konflik keagamaan di sejumlah daerah agar tidak terjadi di Sumsel. Ia mengajak semua masyarakat melalui tomas, toga, jajaran FKUB dan pihak terkait lainnya untuk bisa menjaga kerukunan dan hidup berdampingan secara damai dengan mengindahkan semua aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
PALEMBANG – Pada 28 Februari lalu, Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Pemprov Sumsel menerima
BERITA TERKAIT
- Edistasius Endi: PPPK Harus Menjalankan Fungsi sebagai Perekat Bangsa
- Brimob Polda Sumsel Gagalkan Penyelundupan 11 Ton BBM Ilegal
- Diduga Korupsi Dana Pengelolaan Kebun Sawit 500 Hektare, Direktur BUMDes Ditahan Kejati Riau
- Curah Hujan Tinggi, Warga OKU Sumsel Diminta Waspada Bencana Longsor
- Dugaan Korupsi Jargas Kota Palembang, 4 Orang Jadi Tersangka
- Sumsel Juara Umum Kendaraan Hias HUT Dekranas, Pj Gubernur Agus Fatoni: Ini Kebanggaan