Digempur, Pemimpin Tertinggi Abu Sayyaf Mampus

Digempur, Pemimpin Tertinggi Abu Sayyaf Mampus
Ilustrasi Foto: AFP

Jawa Pos juga berusaha untuk menghubungi Menteri Luar Negeri Retno dan pejabat jajaran Kementerian Luar Negeri. Sayangnya, tidak ada respon untuk mengonfirmasi informasi tersebut.

Di sisi lain, dengan bebasnya Herman, saat ini sandera WNI di tangan Kelompok Abu Sayyaf tinggal lima orang. 

Mereka adalah ABK TB Charles yang ditangkap pada 23 Juni lalu. Teman sejawat dari Sofyan dan Ismail yang berhasil kabur 17 Agustus lalu tersebut saat ini disekap oleh dua faksi berbeda.

Robin Piter dan M. Nasir saat ini diakui dibawa oleh faksi Al Habsy. Sedangkan, Ferry Arifin, Edy Suryono, dan M. Mabrur dibawa oleh faksi lain yang belum diketahui identitasnya. 

Nasib mereka jelas menjadi sorotan dengan semakin banyaknya sandera yang bebas juga kabar bahwa Al Habsy, pimpinan faksi yang menahan Piter dan Nasir, meninggal.

Terkait hal tersebut, pengamat intelejen Al Chaidar meyakinkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir. 

Menurutnya, pihak Abu Sayyaf memang sudah terbiasa untuk menerima resiko jika ada anggota atau tetua yang meninggal. 

Namun, mereka biasanya masih menghormati negosiasi. ’’Kasus seperti ini pernah terjadi pada 2004 lalu. Tapi, proses tetap berlangsung,’’ jelasnya.

JAKARTA –  Setelah berhasil membebaskan tiga WNI, ribuan pasukan Filipina yang didukung tentara Moro National Liberation Front (MNLF)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News