Diisukan Bantai PKI, Ansor Diminta Tak Terpancing
Selasa, 16 Oktober 2012 – 04:54 WIB

Diisukan Bantai PKI, Ansor Diminta Tak Terpancing
Nusron juga setuju dalam kaitan peristiwa 65 ini tidak perlu lagi meminta maaf pada pihak manapun, karena semuanya menjadi korban. "Yang perlu dilakukan adalah instropeksi guna menatap masa depan," katanya.
Baca Juga:
Berbagai peristiwa berdarah dalam sejarah politik Indonesia seperti Peristiwa Madiun1948 dan Gerakan 30 September1965 (G 30 S) dikaitkan juga dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), adalah peristiwa situasional yang penuh konflik dan dendam. Karena itu, apapun bisa terjadi dalam kondisi seperti itu, ujarnya.
"Jadi dalam melihat peristiwa masa lalu itu, kita harus arif karena konteknya kekerasan bahkan pembunuhan. Usulan meminta maaf tidak relefan dan hanya bernuansa politis, yang berpotensi membuka dendam lama kembali," imbuh Nusron.
Salim Said saat peristiwa berlangsung meliput dari awal peristiwa Gestapu dan mengikuti operasi militer yang dilakukan TNI AD menegaskan, permintaan maaf dalam kaitan pembunuhan yang terjadi tahun 1965, tidak menyelesaikan masalah, karena yang menjadi korban bukan hanya orang-orang PKI, tetapi juga ulama, kader Ansor dan warga Marhaenis.
JAKARTA - Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid meminta umat Islam, khususnya kalangan nahdliyin, terkhusus lagi kader Ansor agar tidak terpancing melakukan
BERITA TERKAIT
- Liburan Tanpa Izin, Bupati Indramayu Bakal Magang di Kantor Kemendagri
- Stok Beras Melonjak, Waka MPR: Komitmen Presiden Prabowo Langsung Dibuktikan
- Otto Hasibuan Minta Peserta PKPA Bisa Menaati Kode Etik Ketika Menjadi Advokat
- Majelis Ulama Indonesia Tegaskan Vasektomi Hukumnya Haram
- Pemerintah Janji Tindak Ormas Nakal, Termasuk Grib Jika Bersalah
- Mbak Ita & Suami Kompak Mengaku Tak Tahu Soal Aliran Fee 13 Persen dari Proyek di Kecamatan