Dikritik, Menko Kesra Naik Pitam
Terkait Penanganan Bencana Banjir Wasior
Sabtu, 16 Oktober 2010 – 07:08 WIB
JAKARTA - Kritik yang mengalir di sejumlah media terkait lambannya penanganan korban banjir bandang Wasior, Papua Barat membuat Menko Kesra Agung Laksono berang. Sesaat setelah rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendarat di Jakarta, kemarin (15/10) Agung Laksono langsung menggelar jumpa pers. Pemerintah, kata dia, tentu tidak bisa langsung mengambil setiap keputusan. Karena ada mekanisme perundangan yang harus dilalui. Musibah ini, lanjutnya, terjadi tanpa bisa diprediksi, oleh sebab itu keputusan presiden memperpanjang masa tanggap darurat selama dua minggu dari yang semula berakhir 18 Oktober, merupakan bukti perhatian khusus pemerintah. "Pemerintah telah berupaya optimal menangani dan memberikan bantuan terhadap para korban," tegasnya.
Agung mengatakan, kritikan itu tidak realistis karena pemerintah telah mengerahkan segala daya untuk membantu korban banjir Wasior. Menurut dia, dibutuhkan persiapan sebelum presiden bertolak ke Wasior, tapi itu terkait dengan penanganan korban. Dia pribadi, ujarnya, sudah tiga kali bolak-balik Papua-Jakarta dalam konteks merumuskan solusi dan mengunjungi daerah bencana.
Baca Juga:
"Jadi sangat tidak realistis jika saat ini pemerintah dinilai lamban dalam memberikan perhatian dan bantuan terhadap para korban banjir bandang di Wasior," tegas dia dengan nada tinggi.
Baca Juga:
JAKARTA - Kritik yang mengalir di sejumlah media terkait lambannya penanganan korban banjir bandang Wasior, Papua Barat membuat Menko Kesra Agung
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai-Polri Menggagalkan Penyelundupan 20 Ribu Lebih Ekstasi, Ringkus 6 Tersangka
- BAZNAS dan MAAB Malaysia Mengkaji Kerja Sama Optimasi DSKL
- Menaker Ida Komitmen Terus Tingkatkan Perlindungan Bagi Pekerja Migran Indonesia di Makau
- MAAB Malaysia Sebut BAZNAS Pintar Memberdayakan Umat
- Kasus Investasi Bodong di BTN, Ombudsman Gelar Pertemuan dengan OJK, LPS & Kementerian BUMN
- Pengamat: Prabowo Akan Dikenang Presiden Pemersatu Bangsa jika Wujudkan Presidential Club