Diperkosa Murid Kelas 3 SD, Bocah TK Sering Menangis

Diperkosa Murid Kelas 3 SD, Bocah TK Sering Menangis
Diperkosa Murid Kelas 3 SD, Bocah TK Sering Menangis

"Gimana tidak sakit, setelah kejadian ini dia sempat diolok-olok teman-temannya," ujarnya.

Tajudin menambahkan, luka lama keponakannya kerap memuncak apabila Melati bertemu dengan pelaku yang memang tak berjauhan tempat tinggalnya.

"Kalau pas dia (pelaku) lewat, ya sudah, bawaannya menangis terus. Makanya saya ingin, keluarga korban pindah saja. Saya takut, ponakan saya lebih trauma," imbuhnya.

Insiden pemerkosaan tersebut kemarin juga menarik Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi. Bahkan, Ketua PKK Kabupaten Sukabumi Fatimah Sukmawijaya langsung menemui keluarga korban.

Menurut dia, meski kasus ini terjadi sejak delapan bulan lalu, namun korban harus menjalani penyembuhan mental dan psikologisnya.

"Ke depan kami akan melakukan beberapa solusi terkait masalah ini dengan memanggil orang tua korban dan pelaku untuk berunding bagaimana baiknya dengan tokoh masyarakat agar kejadian ini tak lagi terjadi," jelas Fatimah.

Hal senada diungkapkan Kadisdik Kabupaten Sukabumi Maman Abdurahman yang menyempatkan datang ke rumah korban. Baginya, insiden ini terjadi akibat perilaku menyimpang si anak yang tidak terkontrol oleh orang tua.

"Masalah ini bukan hanya tugas pemerintah saja, namun ada beberapa elemen yang harus berperan aktif di antaranya orang tua korban dan lingkungan yang baik. Pengaruh teknologi juga tak bisa dibendung. Makanya di sini, pengawasan orang tua adalah hal paling penting," tukasnya.(hnd/t)

SUKABUMI - Setelah digegerkan oleh tindakan Emon terkait kasus pedofilia beberapa pekan terakhir, kali ini kasus pelecehan terhadap anak di bawah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News