Diserbu Ratusan Kera, Begini Jadinya

Diserbu Ratusan Kera, Begini Jadinya
Warga menunjukkan seekor kera yang berhasil ditangkap. Foto: Latiful Habibi/Radar Ponorogo/JPNN.com

jpnn.com, PONOROGO - Para petani di Dusun Tenun dan Pamongan, Desa Broto, Ponorogo jengkel dengan ulah kera liar yang menyerang lahan tanaman mereka.

Sekali datang menyerang, kera liar yang diduga berasal dari hutan kawasan Gunung Kotak dan Gunung Pringgitan itu bisa puluhan atau bahkan ratusan ekor.

Tidak hanya merusak tanaman, mereka juga menghabiskan buah atau hasil pertanian seperti jagung, ketela, dan kacang tanah.

"Semuanya tanaman pertanian seperti jagung, ketela, dan buah-buahan habis diserang kera liar," cetus Nyoto, salah seorang petani di Dusun Pamongan.

Serangan kera liar, tambah Nyoto, sebenarnya sudah terjadi bertahun-tahun.

Namun, mereka lebih sering muncul saat musim kemarau atau kala buah-buahan di hutan mulai habis.

Yang diserang adalah tanaman warga di kebun, ladang, atau sawah. Belakangan, tiga bulan terakhir, kera liar kembali menyerang.

"Datangnya nggak bisa dipastikan. Kadang hari ini, setelah itu menyerang lagi tiga hari kemudian. Biasanya sore," paparnya.

Ratusan kera itu berasal dari dua gunung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News