Djoko Susilo, Angkatan Intelektual Pertama Jawa Pos

Djoko Susilo, Angkatan Intelektual Pertama Jawa Pos
Dahlan Iskan (tengah) memberikan pesan dan kesan didampingi anak pertama Alm. Djoko Susilo, Reza Zafiruddin (kiri keempat), Menteri Sekertaris Negara Pratikno (kiri ketiga), Ketua Tim Transisi Kemenpora Gatot Dewobroto (kanan kelima) dan kerabat serta teman saat mendatangi rumah duka Mantan Dubes Swiss RI Djoko Susilo, di Bogor, Selasa (26/01/2016). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional Tjatur Sapto Edy memuji Djoko sebagai panutan di berbagai tempat. Di internal PAN, Djoko adalah salah satu pendiri partai yang memiliki berbagai gagasan. Di internal fraksi, Djoko memberi panutan bagaimana menjadi anggota DPR yang benar. “Bahkan saat sudah tidak di DPR sekalipun, Mas Djoko tetap kritis memberi masukan kepada DPR,” ujarnya. 

Gatot juga merasa kehilangan sosok Djoko, tidak hanya karena akhir-akhir ini intens bertemu sebagai tim transisi PSSI. Sejak kuliah, Gatot sudah akrab dengan Djoko. Namun, nasihat yang diberikan Gatot di tim transisi adalah salah satu hal yang tak kalah penting. “Pak Djoko bilang, kalau urusan sepakbola jangan setengah-setengah. Jangan takut meskipun digugat,” ujarnya. 

Jenazah Djoko rencananya akan dimakamkan hari ini di kota kelahirannya di Banaran, Boyolali. Jenazah bertolak dari rumah duka sekitar pukul 21.30 WIB, menuju Boyolali dengan menggunakan jalur darat. (bay)


BOGOR – Meninggalnya mantan Duta Besar Swiss Djoko Susilo terbilang mendadak. Pasalanya,  mantan wartawan Jawa Pos itu meninggal saat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News