DSS Lebih Gawat dari DBD

Malang Terserang Wabah DSS

DSS Lebih Gawat dari DBD
DSS Lebih Gawat dari DBD
MALANG - Bagi warga Malang yang merasa demam tinggi selama dua hari, segera dibawa ke dokter. Jika tidak, bisa jadi hal itu indikasi terkena penyakit dengue shock syndrome (DSS). Penyakit yang berawal dari demam berdarah dengue (DBD) itu bisa menjadi penyakit ganas yang mematikan.

Tak tanggung-tanggung, hanya dalam hitungan jam, penderita DSS ini bisa meninggal. Apalagi risiko kematianya sangat tinggi, yakni mencapai 90 persen. "Pasien yang menderita DSS itu potensi meninggalnya sangat besar. Selain menimbulkan komplikasi, kemungkinan meninggal mencapai 90 persen," ujar Kepala Instalasi Rawat Anak (Irna) IV RSSA Malang dr Hariyudi Aji Cahyono, ditemui dalam peringatan HAN.

Data pasien yang masuk RSSA menunjukkan, jumlah penderita DSS ini berpotensi meningkat. Tahun 2009 lalu dari 246 pasien DBD, yang berunjung pada DSS sebanyak 206 jiwa. Mereka berasal dari Malang Raya, Pasuruan, dan sekitarnya. Pada tahun ini jumlahnya meningkat tajam. Selama tujuh bulan, yakni Januari - Juli lalu, sebanyak 300 pasien terkena DBD dan 20 di antaranya berujung pada DSS. "Ini baru pertengahan tahun. Kalau sampai akhir tahun, jumlahnya bisa lebih banyak lagi," beber Hariyudi.

Hariyudi menjelaskan, proses berkembangnya dari DBD menuju DSS sangat singkat. Selama hari pertama hingga hari ketiga, lanjutnya, pasien masih bisa disebut DBD. Tapi jika hingga hari keempat belum tertangani, kondisi pasien sudah kritis dan terkena DSS. "Kalau sudah seperti ini dan tak tertangani, satu atau dua hari bisa meninggal," katanya.

MALANG - Bagi warga Malang yang merasa demam tinggi selama dua hari, segera dibawa ke dokter. Jika tidak, bisa jadi hal itu indikasi terkena penyakit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News