Dulu Bahagia Pegang Senpi, Kini Pegang Cangkul

Dulu Bahagia Pegang Senpi, Kini Pegang Cangkul
Dulu Bahagia Pegang Senpi, Kini Pegang Cangkul
Di Cianjur, Jawa Barat, para remaja "rentan" diajari ilmu bertani di lahan khusus. Disebut "rentan" karena mereka tumbuh di lingkungan yang tak normal. Mulai anak jalanan, korban konflik atau bencana alam, hingga bekas anggota GAM (Gerakan Aceh Merdeka).

==============================
  AGUNG PUTU ISKANDAR, Cianjur
==============================

LAHAN itu disebut Perkebunan Maleber. Terletak di kaki Gunung Gede, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tepatnya sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut. Di tempat itulah program yang diberi nama Learning Farm dijalankan. Sesuai dengan namanya, para peserta yang ikut diajari ilmu bertani secara organik alias tanpa bahan-bahan kimia.

   

Ketika Jawa Pos berkunjung ke sana Rabu pekan lalu (2/2), dua remaja sibuk di dalam ruang kaca. Ruang tersebut berada di lahan Perkebunan Maleber. Mereka adalah Sri Wahyudi, 20, dan Surya, 19. Mereka bahu-membahu bekerja. Wahyudi membawa keranjang berisi tunas-tunas selada dan brokoli. Sementara itu, Surya mengambil beberapa tunas, kemudian menanamnya.

"Kalau sudah agak besar, tunas dipindah ke kebun di luar," terang Surya sambil menunjuk kebun di luar rumah kaca. Di kebun itu, sebagian sayur-mayur yang ijo royo-royo sudah besar. Mulai sawi, sawi putih, selada, kangkung, brokoli, hingga tomat.

Di Cianjur, Jawa Barat, para remaja "rentan" diajari ilmu bertani di lahan khusus. Disebut "rentan" karena mereka tumbuh di lingkungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News