Ekspor Kolaps, Keuangan Terjaga

Ekspor Kolaps, Keuangan Terjaga
Ekspor Kolaps, Keuangan Terjaga
JAKARTA - Krisis keuangan yang mengguncang perusahaan keuangan Lehman Brother di Amerika Serikat diperkiraklan juga akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Setidaknya ekspor ke negeri Paman Sam itu akan turun sekitar 20 persen dari sebelumnya. “Padahal Amerika Serikat adalah negara tujuan ekspor terbesar setelah Jepang,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, MS Hidayat, Sabtu (20/9).

Menurut dia, dalam kondisi turbulensi semacam itu ekpor Indonesia ke AS dipastikan akan anjlok drastis. Oleh sebab itu, dia yakin Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan Amerika Serikat sebagai pasar ekspor tradisional lagi. Sebelum guncangan finansial Amerika Serikat kali ini, ekspor Indoensia juga telah tertekan akibat krisis subrime mortgage (kredit macet perumahan) tahun 2007.

Akibatnya, tahun lalu, ekspor Indonesia ke pasar AS hanya tumbuh lima persen, jauh lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekspor Indonesia ke AS pada 2002-2006 yang mencapai 12 persen per tahun. “Melemahnya pasar AS membuat diversifikasi pasar ekspor makin mendesak,” tukasnya.

Sedangkan dalam pasar uang, Hidayat memprediksi tidak akan berdampak langsung karena portofolio yang dimiliki Lehman Brothers di Indonesia tidak dalam skala besar. Namun dia berharap agar pelaku dan pemain pasar Indonesia menjaga pasar uang dalam negeri tetap stabil. “Saat ini beberapa investor asing tiba-tiba melakukan aksi penjualan saham dan pergi dari pasar Indonesia. Mereka membeli saham di Amerika Serikat dan Eropa untuk memulihkan keadaan di sana,” ungkapnya.

JAKARTA - Krisis keuangan yang mengguncang perusahaan keuangan Lehman Brother di Amerika Serikat diperkiraklan juga akan mempengaruhi kinerja ekspor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News