Empat Polisi Berpakaian Preman Terobos Masuk Kamar, Aidil tak Berkutik
Jumat, 26 April 2019 – 21:34 WIB
"Ini jaringan Madura," ungkap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2000 itu.
Di sisi lain, Aidil mengaku baru beroperasi tiga bulan. Dia mengaku hanya menjadi perantara atau kurir. Upah yang didapat Rp 600 ribu-Rp 800 ribu untuk sekali pengiriman.
Tugasnya, mengambil barang pesanan dari seorang bandar dari Madura. "Hanya tahu nama, tidak pernah ketemu. Komunikasi hanya via telepon, pakai (sistem, Red) ranjau," jelasnya.
Sementara itu, Sofyan berdalih bahwa dirinya hanya dijebak. Sebab, dia tidak merasa menjadi bagian dari pengedar narkoba.
"Saya hanya makai, tidak ikut jualan. Justru saya yang beli," tutur pria 28 tahun itu.Meski demikian, keduanya dijerat dengan pasal yang sama. (adi/c10/ano/jpnn)
Di dalam ponsel Nokia lawas itu ditemukan sejumlah percakapan Aidil dengan salah seorang bandar narkoba.
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- Oknum ASN Jeneponto Jual Sabu-Sabu di Rumahnya, Rekannya Diburu Polisi
- IRT di Jayapura Sembunyikan Sabu-Sabu Dalam Popok Anak
- Polda Riau: Sebegini Bayaran Kurir Pembawa 31 Kg Sabu-sabu dari Malaysia
- Pengedar Narkoba Penabrak Mobil Polisi Ditangkap, Terancam Hukuman Berat
- Pengedar Narkoba Tabrak Mobil Polisi, Tangan Anggota Patah
- Setelah Dipecat Polri, Lelaki Ini Malah jadi Pengedar Sabu-Sabu