Evakuasi 2.260 Warga karena Bom

Evakuasi 2.260 Warga karena Bom
Evakuasi 2.260 Warga karena Bom

jpnn.com - HONGKONG - Penduduk Hongkong bisa tersenyum lega. Sebab, polisi telah berhasil menjinakkan ANM66 kemarin (7/2). Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) diketahui menembakkan 1 ton bom ke Hongkong saat Perang Dunia II. Pada Kamis (6/2), bom tersebut ditemukan di Distrik Happy Valley. 

Begitu berita penemuan bom itu beredar luas, pemerintah distrik setempat langsung mengevakuasi warga. 

Tidak kurang dari 2.260 orang meninggalkan tempat tinggal mereka. Sementara itu, aparat dan tim gegana berusaha keras menjinakkan bom yang berumur sekitar 68 tahun tersebut. "Ini bom (sisa Perang Dunia II) terbesar yang pernah ditemukan di Hongkong," katanya. 

Bom yang masih aktif itu ditemukan seorang warga di dekat sebuah Kuil Sikh. Kebetulan, lokasi penemuan tesebut berada di pusat kota. Di sana, terdapat sejumlah hotel dan beberapa permukiman penduduk. Karena itu, pemerintah setempat memerintah seluruh warganya untuk mengungsi. Petugas membutuhkan waktu cukup lama untuk menggali tanah yang mengubur bom tersebut. 

"Tim penjinak bom butuh waktu 15 jam untuk menjinakkan bahan peledak yang masih aktif di bom tersebut," ujar Yuen Hon-wing, salah seorang personel senior tim gegana. Para petugas, menurut dia, juga harus ekstra hati-hati. Sebab, jika bom itu meledak, seluruh bangunan di pusat kota akan rata dengan tanah. Lagi pula bahan peledak di dalam bom tersebut sangat sensitif dan mudah terpicu panas.

Kemarin (7/2) tim gegana berusaha keras menjaga temperatur udara di sekitar lokasi penemuan bom agar tetap sejuk. Dengan demikian, pemantik bom yang berukuran lebih dari 1,7 meter dan berdiameter 600 sentimeter tersebut tetap pasif. Setelah melewati waktu 15 jam, tim gegana akhirnya berhasil menjinakkan seluruh bahan peledak. "Kini bom itu tinggal kulit logamnya," jelas Yuen.(AFP/hep/c15/tia) 


HONGKONG - Penduduk Hongkong bisa tersenyum lega. Sebab, polisi telah berhasil menjinakkan ANM66 kemarin (7/2). Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News