Fadli Zon: Jokowi Harusnya Protes Keras soal Penyadapan
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan seharusnya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) melayangkan protes keras terkait dugaan penyadapan oleh Australia terhadap pemerintah Indonesia, yang kembali mencuat jelang eksekusi mati duo 'Bali Nine'.
"Pemerintah seharusnya memprotes keras jika ada penyadapan. Karena pelanggaran terhadap kedaulatan kita," kata Fadli Zon di gedung DPR, Senin (9/3).
Protes ini menurutnya harus dilakukan karena biasanya penyadapan bukan oleh negara-negara yang bersahabat, tapi oleh negara yang punya kepentingan dan menganggap Indonesia sebagai musuh.
Karena itulah pemerintah harus melayangkan protes dan kritik keras karena tidak seharusnya negara yang bersahabatan melakukan penyadapan. Kemudian, pemerintah juga harus meminta penjelasan kepada Selandia Baru terkait kebenaran penyadapan.
"Sebaiknya kita segera meminta penjelasan terhadap Selandia Baru, apa info itu betul. Dan kita minta hal ini difollow up oleh Kementerian Luar Negeri kita, misalnya sampaikan protes," tegasnya.
Anak buah Prabowo Subianto ini mengaku tidak bisa menduga-duga apa tujuan penyadapan tersebut. Sehingga penting bagi pemerintah memastikan kebenaran isu tersebut.
"Kita belum tahu kan isinya, siapa saja yang disadap. Kita sekarang meraba-raba saja. Kita belum bisa menyatakan apapun. Sekarang pemerintah minta klarifikasi saja dulu," tandasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan seharusnya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) melayangkan protes keras terkait dugaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- IHC Kerahkan Tim Medis Terbaik untuk Dukung Kelancaran World Water Forum di Bali
- Gegara Buang Sampah Sembarangan, Lelaki di Sleman Didenda Rp 1 Juta
- Kembangkan Kasus Proyek Fiktif di Amarta Karya, KPK Menahan 2 Tersangka Baru
- Polling Institute Rilis Kepuasan Publik kepada Jokowi Tembus 77,1 Persen
- Membantah Tudingan Manajemen P3I, Notaris FM: Tidak Ada Penggelapan Dokumen Klien
- Mendampingi Jokowi Kunker, Qodari: Saya Terkejut Saat Diajak