Fajar Taslim Rencanakan Pengeboman dengan Matang

Fajar Taslim Rencanakan Pengeboman dengan Matang
BARANG BUKTI: Wahyudi dan JPU melihat barang bukti berupa tas di PN Jakarta Selatan. Tas itu yang digunakan untuk membawa bom ke Kafe Bedudal, Bukittinggi. Foto: Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA – Sejumlah target pengeboman dan eksekusi terhadap "musuh-musuh Islam" direncanakan dengan matang oleh sepuluh terdakwa teroris "Kelompok Palembang". Jemaah tanpa nama yang dipimpin Fajar Taslim, DPO teroris asal Singapura itu, membutuhkan beberapa tahapan sebelum melakukan pengeboman.

Saksi Wahyudi, ketika menjadi saksi mahkota untuk rekannya Abdurrahman Taib dan Ki Agus Muhammad Toni mengemukakan, bahwa Fajar Taslim yang memerintahkan "amaliah" (eksekusi) terhadap sejumlah target. Namun perintah Fajar disampaikan oleh Abdurrahman Taib selaku amir (pimpinan) jemaah kepada tim.

“Sebelum melakukan perencanaan pengeboman, kami di-baiat terlebih dahulu. Bunyi baiat itu kira-kira seperti ini: Saya berjanji akan taat dan patuh kepada amir,” ujar Wahyudi tanpa tedeng aling-aling, dalam proses persidangan di PN Jakarta Selatan, Selasa sore (3/3).

Di hadapan Ketua Majelis Hakim Syamsudin, Wahyudi mengakui bahwa dalam rencana pengeboman di Kafe Bedudal, Bukittinggi, Sumatera Barat, dilakukan rapat terlebih dahulu di kebun karet, di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Dalam rapat malam hari tanpa penerangan itu, juga dirapatkan rencana pembunuhan guru SMPN 11 Palembang, Dago Simamora. Dago dianggap oleh mereka pernah menghina Islam karena mengejek siswi yang mengenakan jilbab, bahkan meminta siswi itu melepas jilbab.

JAKARTA – Sejumlah target pengeboman dan eksekusi terhadap "musuh-musuh Islam" direncanakan dengan matang oleh sepuluh terdakwa teroris

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News