FPDR Sebut Demokrasi Telah Dirusak, Singgung MK dan KPU

FPDR Sebut Demokrasi Telah Dirusak, Singgung MK dan KPU
Sejumlah tokoh menghadiri peresmian Rumah Perjuangan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi di Jalan Diponegoro No.72 Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3). Foto: Ricardo/JPNN

Dalam deklarasi itu, terlihat sejumlah tokoh antara lain TB Hasanuddin, eks Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (purn) TNI Agus Supriatna, Mantan KSAL Laksamana (Purn) TNI Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, budayawan M. Sobary, Laksamana Madya (Purn) TNI Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu.

FPDR, kata Rudi, menjadi organisasi yang akan memperjuangkan terwujudnya tata negara dan pemerintahan berpihak terhadap kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

Dia melanjutkan FPDR di sisi lain melihat pelaksanaan pemilu 2024 sangat buruk karena dipenuhi praktik nyata dari abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Presiden Jokowi.

"Baik cara secara langsung maupun tidak langsung, dan nyata-nyata berpihak pada paslon nomor urut dua, terutama keterlibatan anak kandungnya Gibran Rakabuming Raka," katanya. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Deklarator FPDR Agus Supriatna menyebut belakangan ini terjadi aksi perusakan demokrasi dengan mengacak konstitusi menyambut Pemilu 2024.


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News