Garin Prihatin Regenerasi di Dunia Seni

Garin Prihatin Regenerasi di Dunia Seni
Garin Nugroho dalam forum diskusi. FOTO : jpnn

jpnn.com, MALANG - Meski terus tumbuh dan berkembang di Indonesia, sayangnya tidak ada regenerasi yang tepat dalam dunia seni pertunjukan tanah air. Hal itu ditegaskan seniman sekaligus sutradara kondang Garin Nugroho dalam program “Ruang Kreatif : Bincang Seni Pertunjukan Indonesia yang digagas Bhakti Budaya Djarum Foundation di Malang belum lama ini.

Garin mengatakan seni pertunjukan yang ada di negara ini memerlukan ruang-ruang pertumbuhan seperti ruang kreatif. “Mengapa? Karena bakat-bakat, sumber daya manusia dan keinginan merepresentasikan diri anak muda sangat tinggi namun ruang tumbuh tidak sebanding dengan apa yang disebut sumber daya manusia, bakat-bakat, dan keinginan untuk berekspresi dan berkreasi. Tanggungjawab kita carikan ruang tumbuh bagi anak-anak muda Indonesia berkreativitas,” paparnya.

Percepatan teknologi baru, ujar Garin, telah menimbulkan gegar budaya teknologi sehingga regenerasi mengalami kesulitan. Untuk itu, tugas utama pihaknya adalah merekatkan dengan workshop dan memberikan apresiasi pada anak-anak muda sehingga tidak menimbulkan sejarah yang terputus.

Pemerintah sebenarnya tertarik pada ruang-ruang tumbuh, namun tidak mungkin semua dikelolanya. Sekarang politik lebih banyak tapi pelayanan pada ruang tumbuh agak terabaikan.

”Kita ambil bagian untuk mendorong ruang-ruang pertumbuhan itu. Jika tidak, akan terjadi pertumbuhan komunitas seni dan teknologi yang luar biasa sekali tapi ruang-ruang pertumbuhan tidak terjadi sehingga tidak menghasilkan produktivitas. Saat ini era komunitas, tapi ruang tumbuh mengekspresikan sangat minim dan harus diseimbangkan,” ujarnya.

Berangkat dari hal tersebut, pihaknya mengadakan program ruang kreatif yang mencari bakat-bakat para seniman muda baru di dunia seni. Harapannya, melalui program ini dapat melahirkan para seniman muda Indonesia di dunia seni pertunjukan yang mampu bersaing dengan seniman yang ada di dalam maupun luar negeri.

Program ini sukses dijalankan di empat kota besar di Indonesia pada tahun 2016 yang lalu. Tahun ini, program kembali diselenggarakan di Malang, Kudus, Padang Panjang dan Bandung. Program bertujuan menumbuhkan bakat-bakat baru kreator seni pertunjukan Indonesia.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, menjelaskan program Ruang Kreatif telah rutin diadakan di Galeri Indonesia Kaya selama hampir dua tahun. Dibuat dengan tema yang beragam dan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda, sehingga tidak hanya menikmati pertunjukan tetapi juga mengetahui proses awal dalam sebuah seni pertunjukan. (JPNN/pda)

Percepatan teknologi baru, ujar Garin, telah menimbulkan gegar budaya teknologi sehingga regenerasi mengalami kesulitan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News