Genjot Literasi Keuangan, SF Sekuritas Edukasi Mahasiswa di 34 Provinsi

jpnn.com, JAKARTA - Edukasi kepada generasi Z atau Gen-Z tentang literasi keuangan sangat penting di tengah berbagai tawaran investasi yang di kemudian hari tidak bisa dipertanggungjawabkan atau bodong.
Hal ini juga untuk meningkatkan kepercayaan mereka terhadap industri keuangan digital.
"Karena itu dibutuhkan edukasi dan literasi keuangan, serta Digital Trust System, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat," kata Direktur Utama SF Sekuritas Steffen Fang dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/12).
Dibutuhkan pula cara atau teknologi untuk berinvestasi dengan aman, mudah digunakan, bisa diakses kapan pun, di mana pun, didukung edukasi dan komunitas yang terpercaya.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, SF Sekuritas meluncurkan SFAST, aplikasi pintar yang memudahkan siapa pun termasuk millenial dan Gen-Z untuk berinvestasi saham dan reksadana dengan aman, kapan pun, di mana pun, dalam satu genggaman.
"Karena itu SFAST hadir sebagai smart app untuk mempermudah masyarakat dalam berinvestasi, apalagi saat ini investasi sudah jadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk mewujudkan tujuan keuangan yang lebih baik,” ungkap Steffen.
Aplikasi ini memiliki lima keunggulan, yakni adanya pilihan produk beragam, termasuk saham dan reksadana yang ada dalam satu genggaman. Kedua, aman terpercaya karena terdaftar serta diawasi OJK dan BEI juga dikembangkan perusahaan yang memiliki pengalaman dalam dunia keuangan.
Ketiga, user friendly yakni adanya interface kekinian, mudah digunakan oleh siapa pun, kapan pun, di mana pun. Keempat, pendaftarannya mudah dan bisa dilakukan secara online, praktis, mudah dan cepat.
Demi menggenjot literasi keuangan, SF Sekuritas mengedukasi mahasiswa di 34 provinsi.
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik