Genjot Pasar Tiongkok, Indonesia Bersaing Dengan 3 Negara

Genjot Pasar Tiongkok, Indonesia Bersaing Dengan 3 Negara
Ilustrasi. Foto: Radar Bangka

Meski ada 436 perusahaan yang memiliki approval numbers dari Tiongkok, tapi itu belum berarti bisa mengekspor ke negara lain. Sebab, ketentuan tiap negara berbeda. Ada perusahaan yang gagal mengekspor bandeng ke Eropa karena tidak memiliki approval numbers dari pemerintah negara setempat.

Jadi, ekspor tersebut ditolak karena tidak sesuai ketentuan. Sebab, ekspor ikan budi daya harus dilengkapi sejumlah dokumen pendukung. Salah satunya adalah health certificate.

’’Kemudian, ada kasus lain yang ditolak karena faktor packaging. Nah, pemerintah berperan untuk menyosialisasikan hal tersebut. Sebab, kalau sampai gagal ekspor, pelaku usaha rugi,’’ tandasnya.

Kemudian, informasi global tentang udang harus diperbarui. Misalnya, Meksiko menghentikan sementara impor produk udang asal Indonesia.

Sebab, udang penaeus vannamei Indonesia disebut telah terinfeksi infectious myonecrosis virus (IMNV). ’’Karena itu, sektor hulu, khususnya budi daya udang, harus ditingkatkan,’’ lanjutnya.

Berdasar data yang dilansir International Trade Centre (ITC), impor udang Tiongkok pada 2015 mencapai 102.843 MT dengan nilai USD 754,5 juta.

Angka tersebut secara volume naik 31,7 persen dan secara nilai meningkat 36 persen. Negara importer utama berasal dari Ekuador dengan persentase 25 persen di antara total udang yang diimpor Tiongkok. (res/jos/jpnn)


SURABAYA – Ekspor udang ke Tiongkok meningkat. Itu terjadi karena meningkatnya konsumsi udang di Tiongkok. Padahal, Tiongkok selama ini dikenal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News