Gepeng dan Anak Jalanan Dilarang Pulang hingga Pasca-Lebaran

Gepeng dan Anak Jalanan Dilarang Pulang hingga Pasca-Lebaran
Gepeng dan anak jalanan dihukum nyanyikan Indonesia Raya. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya tidak memulangkan gelandang dan pengemis (gepeng) menjelang Lebaran tahun ini.

Langkah itu dilakukan agar mereka jera dan tidak seenaknya mengemis di Surabaya.

Kepala UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih Sugianto menyatakan, kebijakan tersebut merupakan perintah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Nanti mereka disuruh untuk tetap tinggal di liponsos hingga 30 Juni.

''Sudah dapat pesan dari Ibu Risma. Tahun ini supaya jangan dipulangkan. Khawatirnya, beroperasi lagi. Itu termasuk WTS (wanita tunasusila), waria, hingga anak jalanan. Yang dikecualikan hanya anak jalanan yang masih sekolah dan masyarakat yang tertangkap asusila,'' jelasnya.

Meski tidak ada pemulangan, liponsos tidak mengalami kesulitan.

Sebab, gepeng yang terjaring pada awal operasi sosial menjelang Lebaran tidak terlalu banyak.

Pada tiga hari pertama, petugas hanya menemukan lima gepeng yang kebanyakan berasal dari luar Surabaya.

Pemerintah Kota Surabaya tidak memulangkan gelandang dan pengemis (gepeng) menjelang Lebaran tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News