Glock 17, Senjata Andal Karya Perekayasa Tak Paham Pistol

Glock 17, Senjata Andal Karya Perekayasa Tak Paham Pistol
Senjata genggam atau pistol Glock 17. Foto: glock.com

Glock 17 betul-betul kuat dan ringan. Berbahan polimer, berat Glock 17 hanya 23 ons atau sekitar 652 gram.

Jika dipereteli, Glock 17 hanya menjadi 34 bagian. Kompetitornya, seperti Baretta 92F, punya lebih dari 70 bagian.

Akurasi Glock 17 juga lebih baik ketimbang pistol lain. Gaston merancang senjata genggam itu memiliki ‘pointability’ bagus.

Pointability merupakan istilah untuk menggambarkan tingkat kemampuan pistol dikoordinasikan dengan tangan dan mata penggunanya. Soal pointability, Glock 17 jauh di atas Walther P-38.

Dalam proses uji coba daya tahan, Glock 17 mampu menembakkan 10.000 peluru selama 20 jam dan hanya sekali gagal. Singkat kata, pada saat itu Glock 17 langsung dianggap ‘the best’ alias yang terbaik dibandingkan pistol lain.

Militer Austria langsung kesengsem dengan Glock 17. Gaston pun mengantongi kontrak pengadaan 20 ribu Glock 17 untuk  Bundesheer.

Setelah Austria, negara lain yang menggunakan Glock 17 untuk angkatan bersenjatanya ialah Norwegia pada 1984. Pada 1988, militer Swedia juga menjadi pengguna Glock.

Kedigdayaan Glock 17 kian mendunia. Dalam tempo 35 tahun, Glock 17 merajai pasar pistol.

Glock 17 menjadi perbincangan karena disebut-sebut sebagai senjata yang digunakan Bharada E dalam baku tembak dengan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News