Golkar: Pemulihan Ekonomi Sudah Berada di Jalur Tepat

Golkar: Pemulihan Ekonomi Sudah Berada di Jalur Tepat
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Muhidin M Said. Foto: Dok. DPR RI

Di sisi lain, Muhidin mengingatkan dinamika moneter di Amerika Serikat, terkait kebijakan tapering off dan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed).

Kebijakan itu berpotensi menimbulkan dampak ikutan bagi perekonomian nasional, khususnya terhadap nilai tukar Rupiah dan suku bunga SBN.

Pada Semester I-2021, lanjutnya, nilai tukar rupiah cenderung stabil di level Rp 14.299 per dolar.

Oleh sebab itu, Bank Indonesia (BI), perlu terus lebih pasang mata dan telinga lebih waspada, guna mengantisipasi perkembangan dari Negeri Paman Sam.

"Semuanya perlu dilakukan demi melindungi nilai tukar rupiah dan stabilitas moneter di dalam negeri," tegasnya.

Dalam semester pertama ini, realisasi APBN 2021 memberikan gambaran mengenai kondisi perekonomian nasional dan pencapaian APBN hingga akhir 2021. Membaiknya konsumsi dalam negeri serta peningkatan aktivitas perdagangan internasional akan mendorong pertumbuhan penerimaan perpajakan, baik yang bersumber dari pajak maupun kepabeanan dan cukai.

Menurut dia, realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada semester I-2021, mencapai Rp 206,9 triliun. Tumbuh 11,4 persen dibandingkan realisasi semester I-2020 yang mencapai Rp 185,7 triliun.

Hal ini didukung peningkatan PNBP SDA nonmigas dan pendapatan BLU. sehingga mendorong peningkatan pendapatan negara.

Sejak Semester pertama 2021, tren perekonomian nasional menunjukkan arah membaik. Hal ini terlihat dari meningkatnya indikator konsumsi, manufaktur, dan aktivitas perdagangan internasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News