Golkar: Pemulihan Ekonomi Sudah Berada di Jalur Tepat

Golkar: Pemulihan Ekonomi Sudah Berada di Jalur Tepat
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Muhidin M Said. Foto: Dok. DPR RI

Sedangkan realisasi pendapatan negara di semester I-2021, mencapai Rp 886,9 triliun. Atau 50,9 persen dari target yang tersemat dalam APBN 2021. Atau meningkat 9,1 persen jika dibandingkan realisasi semester I-2020.

"Tentunya kita berharap tren positif pendapatan negara akan terus berlanjut pada semester II-2021. Begitupula dari sisi belanja negara, kami melihat terjadi akselerasi belanja negara dalam mendukung penanganan Covid-19 dan mempercepat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," tuturnya.

Dia mencatat, realisasi belanja negara di semester I-2021, mencapai Rp 1.170,1 triliun, atau 42,5 persen dari APBN 2021.

"Capaian tersebut meningkat apabila dibandingkan realisasi semester l tahun 2020 yang mencapai Rp1.069,7 triliun. Artinya, kinerja belanja negara kita positif di semester I-2021," tuturnya.

Meski demikian, Muhidin berharap kinerja belanja Pemerintah masih perlu ditingkatkan di semester selanjutnya untuk mendukung berbagai program terutama penanganan kesehatan dampak pandemi, pelaksanaan vaksinasi, bantuan usaha mikro, dan bantuan sosial.

Kinerja belanja pemerintah pusat pada semester II-2021, sangat dipengaruhi keberhasilan pelaksanaan Program Ekonomi Nasional (PEN) dan kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur.

Strategi fiskal yang bersifat ekspansif konsolidatif dalam menjalankan kebijakan countercyclical dalam APBN 2021 membuat realisasi pertumbuhan belanja negara lebih tinggi dibandingkan pendapatan negara sehingga menyebabkan realisasi defisit pada semester I-2021. Bertumbuh jika dibandingkan periode sama pada 2020.

Sementara defisit anggaran di semester I-2021, kata Muhidin berada di kisaran 1,72 persen terhadap PDB, memang lebih tinggi ketimbang semester I-2020 yang mencapai 1,67 persen terhadap PDB.

Sejak Semester pertama 2021, tren perekonomian nasional menunjukkan arah membaik. Hal ini terlihat dari meningkatnya indikator konsumsi, manufaktur, dan aktivitas perdagangan internasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News