Good News, Magma Gunung Agung Makin Berkurang

Good News, Magma Gunung Agung Makin Berkurang
SUNSET: Kepulan asap letusan Gunung Agung, Karangasem. Foto: RAKA DENNY/JAWA POS

jpnn.com, DENPASAR - Aktivitas Gunung Agung di Bali terus mengalami penurunan. Frekuensi gempa terus mengalami penurunan dan ada analisis suplai magma di gunung terbesar di Bali itu makin berkurang.

Kabid Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)  I Gede Suantika mengatakan, hingga saat ini belum terdeteksi lagi adanya sinar api dari kawah Gunung Agun. Kondisi berbeda terlihat tiga bulan lalu.
 
“Untuk suplai magma belum terlihat, sinar api dari dalam kawah belum terlihat lagi,” beber Gede Suantika seperti diberitakan Radar Bali.

Dengan kondisi seperti itu maka radius bahaya ketika Gunung Agung mengalami erupsi hanya sekitar 4 kilometer. Meski begitu, PVMBG akan terus melakukan evaluasi, termasuk kemungkinan mempersempit radius bahaya dari 6 kilometer menjadi 4 kilometer dari puncak kawah.

Evaluasi akan dilakukan Sabtu depan dan dihadiri langsung menteri ESDM dan kepala BNPB. “Kalau radius turun jadi empat kilometer, status juga kemungkinan akan diturunkan,” ungkapnya.

Sekarang ini Gunung Agung masuk fase relaksasi atau pemulihan. Tremor memang masih terjadi yang kemungkinan karena masih ada rilis panas.

Suantika mengakui kondisi Gunung Agung sekarang ini belum normal. PVMBG masih akan terus memantau selama 24 jam penuh.(rb/tra/mus/mus/JPR)


Aktivitas Gunung Agung di Bali terus mengalami penurunan seiring berkurangnya frekuensi gempa dan suplai magma. Status Gunung Agung pun berpotensi diturunkan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News