Gunung Agung Waspada, Warga Panik Sampai Mulai Jual Ternak

Gunung Agung Waspada, Warga Panik Sampai Mulai Jual Ternak
Kebakaran lereng Gunung Agung terjadi di wilayah Desa Kubu, Karangasem, Senin (18/9). Foto: I Made Mertawan/Bali Express

Dewa Indra mengatakan agar dikesampingkan dulu. Jangan lebih percaya firasat, mimpi, pawisik dan lainnya. Dalam situasi memang harus evakuasi mesti mengikuti. Sudah ada dua contoh di masa lalu, yaitu lahar panas dibawakan gambelan dan Mbah Marijan di Gunung Merapi yang malah mengedepankan pawisik dan pesan – pesan yang cenderung klenik.

“Bukan saya tidak percaya dengan kondisi seperti itu. Namun dalam situasi ini, tolong mengikuti arahan dari pemerintah. Karena sudah mulai muncul sikap – sikap dari beberapa orang yang mengatakan diri tokoh agama, mengatakan belum ada pesan,” sambungnya.

Sedangkan di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry mengatakan untuk antisipasi bencana gunung meletus, anggaran bencana akan dianggarkan lebih besar dari tahun - tahun sebelumnya. Untuk nantinya ada langkah antisipasi jika nantinya hal terburuk terjadi Gunung Agung meletus. “Jadi bukan kita berharap agar ada letusan gunung dan bencana. Namun memang mesti diantisipasi dengan anggaran yang lebih besar,” sambungnya. (bx/yes/art/yes/jpr)

Situasi ini diakui oleh Pemprov Bali kurang sosialisasi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News