Guru Honorer Menabung 21 Tahun Demi Naik Haji

"Sedihnya, karena sedikitnya honor kemudian itu harus dibagi-bagi, yang mana untuk keperluan kita pribadi, yang mana untuk orang tua, yang mana untuk ditabung," kata dia.
Said juga mendaftarkan istrinya untuk berhaji. Namun, sang istri meninggal dunia karena sakit kanker pada 2018.
"Saya sendiri berangkat haji. Istri juga mendaftar haji tahun 2011 bulan November, pas tanggal pernikahan langsung daftar dua nama. Akan tetapi, istri meninggal 2018, awal Januari, karena sakit kanker. Tidak bisa digantikan karena waktu itu belum ada aturan pewaris ibadah haji dari pemerintah," ungkapnya.
Said berangkat ke tanah suci bersama rombongan kelompok terbang 8 Embarkasi Hang Nadim Batam. Dia sudah menyiapkan bekal yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci, termasuk suplemen vitamin guna meningkatkan ketahanan tubuh.
"Kalau kita lihat info dari media itu panasnya 46 sampai 48 derajat. Jadi, harapan kami bagi jemaah ini tentu harus adanya trik untuk melaksanakan ibadah. Jangan sampai drop di sana," katanya.
"Saya juga membawa bekal vitamin, ada obat-obatan yang dikasih oleh petugas medis, dan juga ada tambahan dari saya sendiri," pungkasnya. (antara/jpnn)
Guru honorer asal Kabupaten Bengkalis ini menabung selama 21 tahun demi bisa berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- 386 Jemaah Calon Haji Asal NTB Tiba di Tanah Suci Makkah
- Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu atau Ikut Seleksi CPNS
- Khusus Honorer Ini Tetap Bekerja Meski Gagal PPPK 2024, Alhamdulillah
- Jelang Keberangkatan JCH Asal Sumsel ke Tanah Suci, Herman Deru: Persiapan Sudah Maksimal
- Jadwal Tes PPPK Tahap 2 di 53 Tilok Sudah Keluar, Segera Cetak Kartu Peserta
- IAW Dorong BPK Audit Investigatif Penggabungan Mahram Haji di Jabar, Ini Masalahnya