Guru Honorer Menabung 21 Tahun Demi Naik Haji

Guru Honorer Menabung 21 Tahun Demi Naik Haji
Muhammad Said Siregar, seorang guru honorer asal Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji dari Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (23/6/2022). (ANTARA/Jessica)

"Sedihnya, karena sedikitnya honor kemudian itu harus dibagi-bagi, yang mana untuk keperluan kita pribadi, yang mana untuk orang tua, yang mana untuk ditabung," kata dia. 

Said juga mendaftarkan istrinya untuk berhaji. Namun, sang istri meninggal dunia karena sakit kanker pada 2018.

"Saya sendiri berangkat haji. Istri juga mendaftar haji tahun 2011 bulan November, pas tanggal pernikahan langsung daftar dua nama. Akan tetapi, istri meninggal 2018, awal Januari, karena sakit kanker. Tidak bisa digantikan karena waktu itu belum ada aturan pewaris ibadah haji dari pemerintah," ungkapnya. 

Said berangkat ke tanah suci bersama rombongan kelompok terbang 8 Embarkasi Hang Nadim Batam. Dia sudah menyiapkan bekal yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci, termasuk suplemen vitamin guna meningkatkan ketahanan tubuh.

"Kalau kita lihat info dari media itu panasnya 46 sampai 48 derajat. Jadi, harapan kami bagi jemaah ini tentu harus adanya trik untuk melaksanakan ibadah. Jangan sampai drop di sana," katanya.

"Saya juga membawa bekal vitamin, ada obat-obatan yang dikasih oleh petugas medis, dan juga ada tambahan dari saya sendiri," pungkasnya. (antara/jpnn)

Guru honorer asal Kabupaten Bengkalis ini menabung selama 21 tahun demi bisa berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News