Guru Honorer Perkosa Murid

Korban Diancam Tidak Naik Kelas

Guru Honorer Perkosa Murid
Guru Honorer Perkosa Murid

jpnn.com - LAHAT - Lagi-lagi dunia pendidikan tercoreng. Salah seorang guru SD Negeri I Kecamatan Kikim Tengah, Kabupaten Lahat, berinisial Ok (36), diduga tega memperkosa muridnya sendiri, sebut saja Bunga (10).

 

Untuk melancarkan aksi bejadnya, Ok mengancam korban tidak naik kelas bila tidak melayani nafsu birahinya. Akibat perbuatan yang terjadi pada Sabtu (31/5) lalu itu, korban mengalami trauma hebat dan alat kelaminnya mengalami pendarahan.
    
Aksi bejat guru yang masih berstatus honorer ini tercium ibu korban, berinisial Nis (36). Sang ibu kebingungan mendapati Bunga terus mengeluh sakit pada alat kelaminnya. Penasaran, sang ibu memeriksa alat kelamin anaknya. Betapa kagetnya kala diketahui pada bagian vital anak gadisnya itu mengeluarkan darah.
    
Sebagai perempuan, naluri seorang ibu pun langsung nyambung. Dengan kakhawatiran dan ketakutan melanda dirinya, Nis langsung menanyakan apa yang terjadi kepada Bunga. Meski sudah curiga, namun mendengar pengakuan putrinya Nis tetap kaget bak disambar petir. Bunga mengaku telah diperkosa OK yang merupakan gurunya sendiri.
    
Kepada ibunya, murid kelas IV SD Negeri I Kikim Tengah ini bercerita, Sabtu lalu (31/5), dirinya dipanggil Ok ke ruang perpustakaan sekolah. Awalnya Bunga tidak mengetahui apa tujuan Ok memanggilnya itu.

Sebagai murid, bocah ingusan itu bergegas memenuhi panggilan sang gurunya. Saat berada di dalam ruang tertutup, Ok yang nampaknya sudah dilanda berahi langsung mengajak Bunga berhubungan badan.
    
Bocah ingusan itu pun tidak mengetahui apa maksud sang guru. Namun, setelah sang guru berusaha melepas pakaiannya, Bunga menyadari ada yang tidak beres. Bunga pun memberontak. Mendapat perlawanan, Ok ternyata tidak putus asa.

Sang guru yang harusnya menjadi pelindung para murid itu justru melancarkan senjata jitu. Dia mengancam jika Bunga tidak bersedia menuruti kemauannya maka Bunga tidak naik kelas.
    
Mendengar ancaman tersebut Bunga ketakutan dan menuruti kemauan Ok. Bunga pasrah sementara OK leluasa melakukan aksi bejatnya. Usai beraksi, OK kembali mengancam untuk tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun. Bila tidak Bunga tidak akan naik kelas.

Ternyata rasa takut Bunga akan tidak naik kelas membuatnya menyimpan rapat-rapat apa yang dialaminya. Namun, puncaknya Kamis (5/6), Bunga tidak mampu menahan rasa sakit pada kemaluannya yang terus mengalami pendarahan, hingga kejadian itu tercium orangtuanya.
    
Kemarin (Jumat, 6/6), orang tua Bunga melaporkan kejadian yang dialami putrinya ke Mapolres Lahat. Akibat peristiwa itu Bunga mengalami trauma berat, rasa takut saat berinteraksi dengan orang lain dan banyak mengurung diri.
    
Kasat Reskrim polres Lahat AKP Hidayat Amin SH, disampaikan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Nurhanas mengatakan, keterangan korban dan saksi pelapor telah diterima.

Secepatnya bila unsur pidana terpenuhi, terlapor Ok akan segera diamankan. ”Saksi korban dan orangtuanya sudah kita mintai keterangan, kita tunggu hasil visum. Selanjutnya terlapor akan kita proses bila unsur pidana terpenuhi,” tegasnya. (rif)


LAHAT - Lagi-lagi dunia pendidikan tercoreng. Salah seorang guru SD Negeri I Kecamatan Kikim Tengah, Kabupaten Lahat, berinisial Ok (36), diduga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News