Gus Dur, Bapak Demokrasi Papua

Gus Dur, Bapak Demokrasi Papua
Gus Dur, Bapak Demokrasi Papua
Gus Dur dianggap orang besar yang berjasa bagi rakyat Papua sehingga masyarakat memberikan cenderamata burung Cenderawasih yang memang diberikan khusus kepada tokoh atau orang-orang besar di Papua. "Burung itu dari dulu tidak bisa dipakai sembarang orang," imbuhnya

Sedang Inayah Wahid mengaku terharu dan bangga atas penghargaan ini. "Dan, ini merupakan bentuk perjuangan bapak selama ini," ujarnya. Menurutnya, penghargaan ini akan benar-benar menjadi penghargaan jika melakukan penghargaan yang sebenar-benarnya yakni menghidupkan nilai - nilai Gus Dur dan membawa Gus Dur tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari. "Tujuan kita yang utama agar prinsip-prinsip bapak terhadap Indonesia dan Papua itu tercapai. Itu yang akan selalu kita perjuangkan. Yang pasti kita bisa melihat ketika tadi bahwa nama Papua sudah ada, namun isinya belum ada, belum seperti yang diinginkan, sehingga teman-teman dari suku lain harus bergandengan tangan untuk menciptakan itu karena jika tidak  bersatu dan bekerja sendiri maka tidak akan tercipta yang namanya Indonesia," imbuhnya.

Lili Chadijah Wahid, adik kandung Gus Dur, juga hadir di acara itu. "Saya berharap semangat Gus Dur, untuk mengembalikan nama Papua tetap hidup di Tanah Papua, meski sampai kapan pun. Gus Dur diusulkan sebagai Bapak Demokrasi Papua, mudah-mudahan demokrasi di Papua berjalan dengan baik," ujar Lili yang juga anggota Komisi I DPR itu.

"Jangan sampai ada lagi, sebuah kondisi dimana rakyat tanah Papua distigmakan makar. Tapi rakyat Papua yang harus berjuang meraih kesejahteraan yang sama dengan saudara yang di belahan dunia lain. Contoh Barak Obama, artinya Tuhan tidak membedakan semua manusia, yang penting tekat kita untuk memperbaiki diri," imbuhnya.

JAYAPURA--Peringatan 10 tahun pengembalian nama Papua, sebelumnya Irian Jaya, dilakukan secara meriah di Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih, Jayapura,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News