Harga Telur Naik Disebut karena Banyak Warga Hajatan

Harga Telur Naik Disebut karena Banyak Warga Hajatan
Harga telur naik. Ilustrasi Foto: ANGGI PRADITHA/KALTIM POST

Salah satu pedagang di Pasar Pagi, Kuroh, menyebut kan, kenaikan harga telur juga dipengaruhi kondisi cuaca. Apabila cuaca dingin, produksi telur ayam menurun, karena ayam susah untuk bertelur. “Saya sendiri membeli dari pemasok yang mengambil dari distributor. Jadi, dapat dikatakan sebagai tangan ketiga,” ujar Kuroh di salah satu sudut Pasar Pagi.

Selain harga telur ayam, Dinkop UKM dan Perdagangan melaporkan harga daging sapi masih Rp130 ribu per kg, daging ayam Rp 42 ribu per kg, dan cabai rawit merah Rp 53 ribu per kg.

Kenaikan harga telur juga terjadi di wilayah Bumiayu. Pantauan di sejumlah pedagang, harga telur ayam ras dihargai Rp 28 ribu per kilogram. “Masih ada selisih jika dibandingkan saat sebelum Lebaran. telur Rp 24 ribu per kilogram,” ungkap Hendra, 44, pedagang eceran di pasar Bumiayu, Kamis (12/7).

Dia mengaku, tidak hanya telur yang naik. Harga daging ayam juga mengalami kenaikan. Yakni masih dibanderol antara Rp 38 ribu hinga Rp 40 ribu per kilogram. Padahal sebelum Lebaran, daging ayam ras dijual Rp 35 ribu per kilogram. (nam/pri/fat)


Harga telur ayam di Kota Tegal merangkak naik, Bu Dewi menyebut karena banyak warga punya hajatan di bulan Syawal.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News