Hedonisme dan Korupsi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Hedonisme dan Korupsi
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Setiap orang boleh saja menikmati hidup dengan membeli barang-barang mewah.

Secara naluriah manusia ingin menikmati hidup dan menghindari kesulitan dan penderitaan dalam hidup.

Persoalan akan muncul ketika seseorang bergaya hidup mewah melalui caya yang dianggap tidak wajar.

Gaya hidup mewah atau hedonisme sekarang menjadi labeling yang negatif, terutama karena mereka bergaya hedonisme hidup dari gaji pemerintah.

Ketika para selebritas bergaya hidup mewah dengan pamer kekayaan yang berlebihan, mereka disebut sebagai ‘’sultan’’.

Akan tetapi, ketika pegawai pemerintah pamer gaya hidup mewah, mereka disebut sebagai hedonis.

Para sultan dipuja-puja.

Terbukti dari jumlah follower mereka yang belasan juta.

Para netizen marah terhadap pamer kekayaan para pegawai pemerintah itu, dan mereka melakukan witch hunt, perburuan para tukang tenung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News