Hindari Golput Menangi Pemilu

JAKARTA - Ketua DPR-RI HR Agung Laksono meminta kaum ibu mengajak setiap keluarganya yang punya hak pilih untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pemilihan umum legislatif maupun pemilihan umum presiden/wakil presiden tahun 2009 nanti.
"Ajak mereka untuk mengikuti pemilu, dengan demikian ibu-ibu dan bapak-bapak tidak menjadi golongan putih," kata Agung Laksono pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Tawaqqupan Majelis Ta'lim kaum ibu di Masjid Attawwabin Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (12/8).
            Selain itu, Agung juga mengimbau masyarakat untuk bisa memanfaatkan masa kampanye yang sudah berjalan sejak 12 Juli lalu menyosialisasikan cara-cara mencontreng kertas surat suara."Masa kampanye yang cukup panjang hakikatnya untuk lebih menyampaikan visi misi partai, sehingga calon pemilih, benar-benar sadar akan setiap pilihannya.

Jangan sampai golput keluar sebagai pemenang," tegasnya.

            Indikasinya. lanjut Agung, dalam setiap pilkada, suara terbanyak justru bukan calon gubernur, bupati atau walikota tetapi golput. Hasil rata-rata Golput di setiap pilkada mencapai lebih dari 30 persen. Bahkan pada Pemilu 2004 jumlah suara tidak sah tercatat 10,8 persen atau sekitar 12 juta pemilih. Oleh sebab itu cara- cara memilih dengan mencontreng atau memberi tanda dengan alat tulis pada setiap kertas suara perlu lebih sungguh-sungguh diajarkan kepada para calon pemilih.

Baca Juga:

• KPU Ajak Masyarakat Awasi Caleg
• Koruptor Belum Akan di-Nusakambangan-kan
• Agung : Kurang Diseriusi Pemerintah

            Sementara ini Komisi Pemilihan Umum sedang merancang bentuk surat suara yang akan digunakan dalam Pemilu 2009. Dari hasil simulasi dengan para duta besar ternyata bentuk surat suara Pemilu kita termasuk yang terbesar. Apalagi jumlah partai Pemilu nanti mencapai 34 dari sebelumnya 24 partai. Sedang kertas suara yang dibawa para duta besar relatif lebih kecil. "Kalau dalam setiap kertas suara dicantumkan foto setiap caleg, bisa jadi kertas suara kita nanti lebih lebar dari koran."
            Agung juga sangat berharap agar seluruh masyarakat lebih menjaga dan memelihara kebersamaan bangsa. Jangan korbankan negara yang didirikan para bapak-bapak bangsa yang telah mengorbankan banyak nyawa dan harta, terpecah-belah karena masing-masing warga ingin memaksakan kehendaknya. "Bangsa kita tengah memasuki 63 tahun usia kemerdekaan. Jadi sudah seharusnya kita tetap solid dan tidak mau dipecah belah," tegas Agung. (fas)