Hindari Jenuh, Usul Sekolah 5 Hari

Hindari Jenuh, Usul Sekolah 5 Hari
Hindari Jenuh, Usul Sekolah 5 Hari
“Sejak tiga tahun lalu, wacana penerapan sekolah lima hari ini pernah disampaikan pada sekolah-sekolah. Kita coba untuk Palangka Raya dulu kemudian kabupaten lain segera dapat mengikutinya,” ujarnya.

Pemberlakukan sekolah lima hari, lanjutnya, memang ada konsekuensi subsidi bagi orangtua murid serta dari pihak komite, karena guru mengajar diluar jam efektif yang seharusnya. “Namun jangan khawatir kalau ini memang didukung pemerintah daerah, pemerintah pasti menganggarkannya dalam APBD daerah masing-masing,” jelas Krisnayadi.

Diakuinya, memang tidak mudah untuk menyakinkan komite agar mau mensubsidi guru, jika lima hari sekolah sudah dilaksanakan. “Tinggal kuncinya di proposal, dengan presentase yang baik dan dapat mengungkapkan dampak positifnya. Saya yakin orang tua siswa dapat mengerti,” katanya.

Meskipun tidak ada kebijakan dan dukungan dana dari pemerintah, ia berharap, berdasarkan otonomi sekolah, pemberlakukan lima hari sekolah dipat dilaksanakan secara mandiri. “Jangan takut melakukan sesuatu yang baik, jika dapat menjadikan sekolah lebih maju dan berkembang lagi,” pungkasnya.(ga)


PALANGKA RAYA – Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Krisnayadi Toendan mengusulkan kepada


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News