Hindari Pengangguran Intelektual, Usul Kurikulum Dirombak Total

Hindari Pengangguran Intelektual, Usul Kurikulum Dirombak Total
Hindari Pengangguran Intelektual, Usul Kurikulum Dirombak Total
“Link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja belum berjalan optimal. Lembaga-lembaga pendidikan seolah menerapkan ditarget cepat lulus dan mendapat gelar sarjana, tanpa membekali alumninya dengan keterampilan kerja,“ jelasnya.

Dikatakan, bila fenomena seperti ini terus berlangsung maka Indonesia bakal dipenuhi penggangguran intelektual yang tak mampu menyerap kesempatan kerja yang ada. Karenanya Muhaimin berharap perguruan tinggi bisa mendisain profesi bagi para mahasiswanya.

"Sejak semester pertama mahasiswa di masing-masing PTS harus mampu mengukur profesi sehingga setelah tamat mereka sudah langsung siap bekerja,” kata Muhaimin.

Meski demikian Kemenakertrans telah menyiapkan empat program untuk menekan angka pengangguran intelektual. Pertama adalah dengan membangun kompetensi melalui  Balai Latihan Kerja (BLK), pembangunan sistem pendidikan, memfasilitasi tumbuh dan berfungsinya mekanisme bursa kerja (job fair), serta memrakarsai program pengembangan kewirausahaan. (Cha/jpnn)


JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa pengangguran intelektual di Indonesia masih


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News