HMI: Polisi Harus Ganti Paradigma

HMI: Polisi Harus Ganti Paradigma
HMI: Polisi Harus Ganti Paradigma
JAKARTA - Jajaran kepolisian dalam menjalankan tugasnya dituntut untuk mengubah paradigma. Kalau tadinya menganut paradigma untuk keamanan negara (security for state), mulai sekarang sudah harus diganti menjadi keamanan untuk kemanusiaan (security for humanity). Demikian antara lain pandangan dari Ketua Umum PB HMI, Arif Mustofa, saat berbicara dalam diskusi reformasi Polri, di kantor PB HMI, Jl Diponegoro, Senin (18/1).

Pergeseran paradigma itu sendiri, menurut Arif, adalah mutlak. "Baru-baru ini ada kasus orang ditelanjangi bernama Aan, yang dilakukan oknum kepolisian. Kasus itu tengah diadvokasi Kontras. Itu hanya salah satu dari sekian banyak kasus yang membuat profesionalisme polisi dalam menjalankan tugasnya terus digugat," katanya.

Arif menambahkan, kenyataan selama ini menunjukkan bahwa polisi selalu kesulitan menangani kasus yang terkait dengan politik. Polisi juga dipandang senantiasa kesulitan kalau berhadapan dengan pemerintah. "Polisi juga paling mudah dipolitisasi menjadi alat presiden ketimbang menjadi alat negara, ketika ada kasus yang berhubungan dengan pemerintah," ujarnya.

Dalam banyak temuan, lanjut Arif pula, polisi yang mem-back up pengusaha dan lantas harus berhadap-hadapan dengan masyarakat, juga tetap saja terjadi. Terutama dalam hal ini untuk kasus-kasus yang nilai ekonominya besar. (har/jpnn)

JAKARTA - Jajaran kepolisian dalam menjalankan tugasnya dituntut untuk mengubah paradigma. Kalau tadinya menganut paradigma untuk keamanan negara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News