Ibu-ibu, Ini Cara yang Baik Menghadapi si Kecil Berbohong

Ibu-ibu, Ini Cara yang Baik Menghadapi si Kecil Berbohong
Foto Ilustrasi: Raka Denny/Jawa Pos/JPNN

Reaksi orang tua yang langsung marah dan menuduh anak berbohong sering kali membuat anak makin denial (menyangkal), takut, dan membuat kebohongan-kebohongan berikutnya.

Sebaliknya, jika orang tua membeberkan fakta dan konsekuensi, kebohongan tidak akan berlanjut. Selanjutnya, diskusikan solusinya. Misalnya, menemani anak belajar atau memberikan les untuk pelajaran yang kurang dia pahami. Paparkan juga konsekuensi ketika dia berbohong.

Misalnya, pergi ke mal bersama teman-teman, tetapi izinnya belajar kelompok. Jika terjadi apa-apa, orang tua sulit memantau. ’’Ibu perlu tahu karena itu tanggung jawab ibu. Dengan begitu, anak bisa mengerti dan lebih terbuka,’’ ucapnya.

Elizabeth juga mengingatkan agar orang tua tidak berbohong kepada anak. ’’Orang tua berjanji tetapi tidak ditepati, itu merupakan inkonsistensi dan sangat mungkin ditiru anak,’’ paparnya.

Bila tidak ingin anak berbohong, berikan teladan dengan selalu mengutamakan kejujuran dan keterbukaan.

Selain itu, hal tersebut berkaitan pula dengan cara orang tua meng-handle masalah. Ketika melakukan kesalahan, orang tua berani mengakui dan menerima konsekuensinya.

Karena itu, ketika si kecil berbuat salah, misalnya, dalam kasus memecahkan vas di rumah, dia berani mengakui, meminta maaf, dan menerima konsekuensinya. (nor/c23/dos)

 


PASTILAH kita sebagai orang tua, pernah menghadapi situasi ketika si kecil berbohong. Misalnya, si kecil mengelak ketika ditanya siapa yang menghabiskan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News