ICNND Paparkan Laporan Kajian Bahaya Nuklir

ICNND Paparkan Laporan Kajian Bahaya Nuklir
NUKLIR - Hudi Hastowo (kiri), Dewi Fortuna Anwar, Rizal Sukma, serta Wiryono Sastrohandoyo, dalam acara pemaparan laporan kajian soal ancaman senjata nuklir oleh ICNND, di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (10/2). Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
Pemerintah Indonesia sendiri, melalui sambutan yang disampaikan pada saat pembukaan oleh Dirjen Asia-Pasifik dan Afrika Kemlu, Hamzah Thayeb, memastikan sangat setuju dan mendukung sepenuhnya isi laporan ICNND tersebut. "Yaitu bahwa status quo dalam hal (senjata) nuklir bukanlah sebuah opsi," tegasnya, di bagian awal forum yang sedari awal hingga akhir digelar dalam bahasa Inggris tersebut.

"Kita mendukung poin utama dalam laporan ini, bahwa agenda pelucutan senjata (nuklir) saat ini harus dilanjutkan ke depan dengan kesadaran dan efektivitas yang lebih baik, daripada yang sudah dilakukan oleh komunitas internasional sejak kira-kira enam dekade lalu," lanjutnya, sambil menambahkan bahwa sebagai negara berkembang, Indonesia juga merasa senang laporan ini tak memungkiri tantangan (manfaat) positif nuklir di era modern, terutama dalam penggunaannya sebagai sumber energi yang bisa diandalkan, berkesinambungan dan aman bagi lingkungan. (ito/cha/jpnn)

JAKARTA - Sebuah komisi internasional yang menelaah ancaman persenjataan nuklir bentukan unsur pemerintah dua negara, Australia dan Jepang, melalui


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News