Indonesia Darurat Narkoba, Granat Dorong Presiden Keluarkan Perppu

“Semakin hari semakin bertambah dan semakin parah,” katanya.
Dia mengatakan, harus diakui memang bahwa aparat kalah canggih dengan bandar narkoba. Aparat tidak bisa mengimbangi berbagai kemampuan yang dimiliki jaringan internasional.
Misalnya, kata dia, beberapa waktu lalu BNN mengakui alat teknologi yang dimiliki kalah jauh dengan milik bandar barang laknat tersebut. Bandar narkoba juga terorganisir dengan baik. Sedangkan, penegak hukum belum demikian. “Artinya masih berjalan sendiri-sendiri,” tegasnya.
Anggota Komisi II DPR Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, sindikat narkotika juga punya dana tidak terbatas untuk operasinya. Sedangkan aparat Indonesia terbatas.
Modus operandi berubah-ubah juga membuat Indonesia tidak mampu mengejar kecanggihan sindikat barang haram. Selain itu, lanjut Henry, sindikat jaringan narkoba juga mempunyai militansi yang tinggi.
“Sementara kita komitmen moral masih belum jelas,” paparnya. Lebih lanjut dia mengatakan, sebaiknya negara tidak boleh pelit untuk memberikan anggaran besar dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba. “Idealnya jangan pelit terkait dengan anggaran menyelamatkan bangsa ini,” tuntasnya. (boy/jpnn)
Tim gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepolisian dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan berkali-kali membongkar penyelundupan narkoba ke
Redaktur & Reporter : Boy
- Sepanjang April 2025, Polresta Bandar Lampung Ringkus 28 Tersangka Narkoba
- Oknum Pegawai BNN Ditahan Jaksa terkait Narkoba
- Dor, Dor, Dor! Oknum Polisi Ini Terkapar Ditembak Petugas BNN
- Ini Modus Baru Pengedar Narkoba di Bandung, Lihat
- Propam Pastikan 1.205 Personel Polda Jateng Bebas Narkoba dan Judol
- Rumah Mewah dan Aset Gembong Narkoba Mak Gadi Disita Polres Inhu