Industri Pakai BBM Subsidi

Bikin Kelangkaan Pasokan di Daerah

Industri Pakai BBM Subsidi
Industri Pakai BBM Subsidi
Djaelani menambahkan, selain beralihnya industri ke BBM bersubsidi, rendahnya realisasi penjualan BBM nonsubsidi Pertamina juga disebabkan turunnya konsumsi BBM oleh TNI/Polri. "Khususnya TNI AD dan TNI AL yang belum mengoptimalkan alokasi BBM pada kuartal II 2011," ucapnya.

Di sisi lain, penjualan BBM Pertamina ke PLN justru melebihi target. Senior Vice President (SVP) Marketing and Distribution PT Pertamina Djoko Prasetyo mengatakan, sepanjang Januari?April target penjualan BBM ke PLN sesuai RKAP sebesar 2,08 juta KL. "Namun, realisasinya sudah 3,28 juta KL," ujarnya. Menurut Djoko, sepanjang 2011, Pertamina menargetkan penjualan BBM ke PLN sebesar 6,25 juta kiloliter.

Namun, melihat tren penjualan BBM kepada PLN saat ini, realisasinya diperkirakan bisa tembus 7?8 juta KL. "Kenaikan itu disebabkan kebutuhan BBM oleh PLN memang meningkat karena suplai gas untuk pembangkit masih kurang. Kami melayani BBM ke 887 pembangkit PLN yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Djoko.

Sementara itu, Pertamina meminta kepada pemerintah untuk segera membayar 8 juta paket tabung yang telah didistribusikan pada 2008. Pada 2008, terdapat 15,1 juta paket tabung perdana yang didistribusikan Pertamina dengan biaya konversi Rp 3,6 triliun. Namun, pemerintah baru membayar Rp 1,6 triliun. Saat ini, masih dilakukan audit oleh BPK soal konversi minyak tanah. "Kita harap auditnya segera selesai," ujar Djaelani.

JAKARTA - Dugaan adanya penyelewengan BBM subsidi ke sektor industri makin menguat. Ini setelah PT Pertamina (Persero) merilis data tentang penjualan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News