Ini Bentuk Pembangkangan Napiter Mako Brimob Versi Polri

Ini Bentuk Pembangkangan Napiter Mako Brimob Versi Polri
Polisi siaga di depan kawasan Mako Brimob, Depok, Rabu (9/5) siang WIB. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, DEPOK - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menuding lebih dari seratus tahanan dan narapidana teroris (napiter) yang ada di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat membangkang.

Karena pembangkangan itu, teroris melawan dan berujung pada kericuhan. "Narapidana membangkang. Narapidana teroris tidak mau tunduk kepada SOP rumah tahanan," ujar Setyo kepada wartawan, Rabu (9/5).

Adapun aturan yang tak mau diikuti soal pemeriksaan makanan. Padahal, makanan tersebut harus diperiksa terlebih dahulu oleh aparat sebelum masuk ke dalam ruang tahanan.

Karena tak terima, akibatnya teroris melawan dan berakhir dengan penyanderaan serta perampasan senjata para petugas saat kejadian.

Kepolisian saat ini terus berupaya bernegosiasi untuk menyelamatkan seorang anggota Densus 88 Antiteror Bripka Iwan Sarjana.

"Kami tidak ingin ada korban lebih banyak, kami menghargai hak asasi manusia. Kami terus mengupayakan maksimal negosiasi dengan perwakilan mereka," tandas dia. (mg1/jpnn)


Polisi masih berupaya menyelamatkan anggota Densus 88 Antiteror yang menjadi sandera napiter di Mako Brimob.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News