Ini Skema Rekrutmen Guru Garis Depan dari Honorer dan S1

Ini Skema Rekrutmen Guru Garis Depan dari Honorer dan S1
Mendikbud Muhadjir Effendy secara simbolis melepas keberangkatan 5.897 guru garis depan (GGD) ke tempat pengabdian, Selasa (12/9). Foto: Mesya Mohammad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan merekrut 17 ribu guru garis depan (GGD) pada 2018 mendatang.

Walaupun masih dalam tahap rencana, tapi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud sudah menyiapkan skema perekrutannya.

Menurut Plt Dirjen GTK Hamid Muhammad, untuk memenuhi kuota 17 ribu GGD, pihaknya akan merekrut dari tenaga honorer dan S1 umum. Bila hanya berharap pada lulusan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) sulit terpenuhi.

"Kalau hanya ambil dari PPG ya susah karena lulusannya sedikit. Kami akan membahas skema rekrutmen GGD dari honorer dan S1 umum dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kementeristekdikti)," kata Hamid.

Berikut skema rekrutmen GGD dari honorer dan S1 umum:

1. Honorer yang mengabdi di daerah terpencil mendapat prioritas

2. Honorer harus berijazah minimal S1. Ini sesuai aturan UU Guru dan Dosen

3. Batas usia maksimal honorer dan S1 adalah 35 tahun. Ini sesuai ketentuan UU Aparatur Sipil Negara (ASN), di mana batas usia CPNS paling tinggi 35 tahun. Bila diarahkan ke pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tidak ada batasan usia.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud sudah menyiapkan skema perekrutan guru garis depan (GGD).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News